[RUANG BINCANG ENERGI #14]

Ruang Bincang energi kini hadir dengan tema “Clean Energy Investment for a Sustainable Future of Our Planet” untuk memperingati hari bumi sedunia yang jatuh pada 22 april. Hari bumi juga dijadikan momentum untuk menyoroti masalah lingkungan yang sedang berkembang sekaligus usulan mengenai cara mengatasinya terutama masalah-masalah seperti polusi industri dan pemanasan global merupakan isu lingkungan terkini yang menjadi banyak sorotan. segmen RuBEn kali ini ditemani oleh Rika Marantika dan Mada Sophianingrum sebagai pembawa acara. Tak lupa juga, pada segmentasi kali ini dihadiri dengan 5 pembicara yang sangat mumpuni dan ahli di bidangnya masing-masing.

  • Muhammad Rizki Kresnawan (Energy Modeller – ASEAN Centre of Energy)
  • Raline Shah (Public Figure dan Dewan Pembina Yayasan Tunas Bakti Nusantara)
  • Nizhar Marizi (Senior Planner at Ministry of National of National Development Planning)
  • Adinda Ihsani Putri (Head of Renewable Energy Engineering Universitas Prasetiya Mulya)
  • Albertus Prabu S. M. Siagian (Economic Analyst at Climate Policy Initiative)

 

Pembicara 1
RuBEn ke 14 kali ini berkolaborasi bersama Yayasan Tunas Bakti Nusantara, Yayasan Tunas Bakti Nusantara adalah sebuah organisasi inklusif yang ingin menjadi penggerak bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam pembangunan di daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) di Indonesia. Yayasan Tunas Bakti Nusantara secara resmi terbentuk pada tahun 2018 dengan 3 misi utama yaitu bangun nusantara, sehat nusantara, dan inspirasi nusantara. Raline Shah sebagai Brand Ambassador dari Yayasan Tunas Bakti Nusantara mengajak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan. Generasi muda dapat melakukan sesuatu yang berdampak mengingat potensi anak muda yang banyak dan tanpa memerlukan biaya yang mahal, tapi dapat membantu kedepannya. Langkah yang dapat dilakukan adalah “spread awareness” dengan memanfaatkan sosial media generasi muda dapat membantu mengkampanyekan kepedulian lingkungan dengan tindakan seperti memilah sampah, komposting, mengurangi penggunaan wadah sekali pakai dan listrik secukupnya. Dengan mengajak masyarakat dan menyuarakan kepedulian akan lingkungan dan energi bersih bersama-sama kepada pemerintah untuk hukum dan regulasi yang baik untuk bumi. Tanpa adanya campur tangan masyarakat dan pemerintah maka hukum dan regulasi ini akan sulit diterapkan. Perlahan dengan tindakan kecil yang dilakukan Bersama-sama maka dapat menimbulkan dampak yg luar biasa.

Selama kita mempunyai 2 tangan, otak yang bisa berfikir, hati yang bisa merasa, we can be anything and we can create anything in the world! Apa lagi jika dilakukan bersama-sama dan bergotong royong.

Raline Shah

 

Pembicara 2
Pemaparan materi kedua oleh Nizhar Marizi selaku Senior Planner at Ministry of National of National Development Planning, pemerintah mendukung energi hijau melalui Kebijakan sektor energi yang dipaparkan dalam RPJMN 2020-2024. Tujuan dari pembangunan sektor energi ada tiga yaitu pemenuhan kebutuhan dalam negeri secara optimal, peningkatan nilai tambah, dan berperan dalam pengembangan wilayah.

Sejak 20 tahun terakhir tren mulai menuju arah kebijakan transisi energi yakni ke arah energi bersih yaitu energi terbarukan. Transisi energi bersih dan terbarukan menekankan 5 hal yaitu pemulihan lahan, penanganan limbah, pengembangan industri hijau, maritim, dan energi berkelanjutan yang mengedepankan keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan. 7 agenda prioritas sebagai langkah pemerintah dalam rencana pembangunan menengah rendah karbon sendiri adalah ekonomi, pengembangan wilayah, sumber daya manusia, kebudayaan, infrastruktur, lingkungan hidup, dan politik hukum keamanan. Dalam rencana pembangunan pemerintah menetapkan major proyek salah satunya akselerasi pengembangan energi terbarukan dan konversi energi dengan rincian yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan aneka energi pembangunan bio energi, pembangunan panas bumi, dan konservasi energi.

Sektor energi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah karena keterbatasan anggaran, sehingga pihak swasta, BUMN, dan masyarakat (investor) juga memiliki peran penting sehingga pembangunan dapat berjalan optimal. Untuk mendukung Perkembangan investasi di bidang energi pemerintah telah menerapkan berbagai cara seperti pengurangan pajak, pembentukan Greed Sukuk sebagai obligasi yang dikhususkan untuk pembangunan energi bersih, badan pengelolaan lingkungan hidup, PT SMI yg berperan utk membantu proyek EBT yg mengalami kesulitan pendanaan.

Target Energi terbarukan yang ditetapkan pemerintah adalah pemanfaatkan 23% seluruh pemanfaatan energi di 2025 tetapi sampai tahun 2021 hasil yang diterapkan masih jauh dari target, tetapi arah perkembangan telah sesuai dengan target dengan adanya peningkatan. kecepatan yg tidak sesuai dengan target, baru dapat memanfaatkan 2,6% dari potensi yg dimiliki.

Lambatnya laju perkembangan energi terbarukan dilatarbelakangi oleh tantangan pengembangan energi terbarukan seperti potensi yang besar tapi tersebar, daya yang dihasilkan tidak stabil, rendahnya investasi, dan terbatasnya kemampuan sistem.

Semua pihak harus punya peran dengan kapasitasnya masing-masing untuk cita-cita bersama.

Nizhar Marizi 

 

Pembicara 3
Saat ini semua kegiatan saling terikat dengan teknologi, dibalik teknologi yang telah berkembang pesat terdapat energi listrik yang memiliki peran penting sebagai sumber energi. Adinda Ihsani Putri selaku Head of Renewable Energy Engineering Universitas Prasetiya Mulya memaparkan bahwa energi sendiri tidak hanya berpengaruh secara individu tetapi juga pada negara, dengan melemahnya persediaan sumber energi sistem pertahanan dan ekonomi dari negara dapat terganggu, sehingga keseimbangan antara Persediaan dan permintaan terhadap energi dapat menjadi tolak ukur performa energy security suatu negara.

Energy security adalah keseimbangan antara supply dan demand dari energi. Energy security dipengaruhi dari 2 sisi yaitu pada sisi pembangkitan (supply) dan sisi kebutuhan (demand). Pada sisi pembangkitan yang berdampak kurang baik pada lingkungan adalah penggunaan bahan bakar fosil, solusi untuk meningkatkan produksi tanpa penggunaan fosil adalah dengan penggunaan Energi Baru Terbarukan, tetapi akselerasi penggunaan EBT tidak semudah yg di perkirakan. Solusi lain untuk menyeimbangkan supply dan demand adalah dgn energy management pada demand energy. Langkah untuk energy management adalah dengan energy conservation yaitu apabila tidak dibutuhkan maka tidak perlu digunakan, sebagai contoh yaitu penggunaan alat elektronik dan kendaraan motor sesuai kebutuhan. Efisiensi juga menjadi faktor penting dalam manajemen energi karena semakin rendah efisiensi yang dihasilkan maka semakin banyak energi yg terbuang percuma.

Tren sudah muncul tapi target belum tercapai, problem bukan hanya instalasi, tetapi bagaimana melakukan maintenance teknologi energi terbarukan yang sudah terpasang.

Adinda Ihsani Putri

 

Pembicara 4
Muhammad Rizki Kresnawan selaku Energy Modeller – ASEAN Centre of Energy  memaparkan Asean Center for Energy adalah organisasi antar pemerintah yang wakili 10 negara member ASEAN yang bergerak dibidang energi. Fungsi ACE adalah sebagai catalyst, knowledge hub, dan think tank yang bertugas untuk memperkuat energi, sarana komunikasi, dan memunculkan ide atau solusi utk energi kedepannya.

Pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada energi, dengan pertumbuhan energi yang lebih tinggi maka akan memiliki daya beli lebih terhadap energi yang berdampak pada konsumsi yang semakin banyak. Pada negara-negara di ASEAN untuk memenuhi kebutuhan energi masih bergantung energi konvensional terutama bahan bakar fosil, dimana kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan dilakukan import bahan bakar. ASEAN perlu menyiapkan diri untuk kelangkaan dan kenaikan sumber energi yang akan menipis, dimana semakin tingginya penggunaan bahan bakar konvensional (demand) yang stok dan ketersediaan (supply) semakin sedikit akan menimbulkan peningkatan harga produksi dari energi itu sendiri.

Untuk menghadapi kelangkaan dan kenaikan harga sumber energi, pada periode 2021-2025 ASEAN memiliki rencana ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation Phase II yang didalamnya bertujuan untuk meningkatkan konektivitas energi dan integrasi pasar di ASEAN untuk mencapai Keamanan Energi, Aksesibilitas, Ketersediaan dan Kelestarian bagi Semua Orang. 7 program area dari ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation adalah ASEAN Power Grid, Trans-ASEAN Gas Pipeline, Clean Coal Technology, Energy Efficiency and Conservation, Renewable Energy, Regional Energy Policy and Planning, Civilian Nuclear Energy.

Untuk memenuhi target 35% Energi terbarukan di 2025, Banyak teknologi baru yg telah dikembangkan untuk mensupport EBT seperti energy storage dan grid antar ASEAN. Negara-negara ASEAN dapat berkaca pada Thailand dan Vietnam yang sudah cukup sukses dalam pemanfaatan EBT yang memanfaatkan surya dan angin sebagai jantung utama produksi energi.

Sungai atau samudra berawal dari hulu, jadi apapun yg kita lakukan akan berdampak pada muara yang lebih besar.

Muhammad Rizki Kresnawan

 

Pembicara 5
Seiring berkembangnya revolusi industri menimbulkan peningkatan panas bumi yang saat ini dapat kita rasakan sendiri dimana perubahan cuaca yang tidak menentu. Albertus Prabu S. M. Siagian selaku Economic Analyst pada Climate Policy Initiative memaparkan Climate policy initiative adalah think tank berskala global yang berpusat di dan Francisco yg bekerja sama dgn pemerintah dan BUMN Indonesia dalam menganalisis keadaan terkait perubahan iklim di Indonesia. Diseluruh dunia termasuk Indonesia ingin mengurangi Net Emission, net emission adalah hasil produksi emisi yang dikurangi penyerapan emisi. Untuk mengurangi Net emission dapat dilakukan dengan cara seperti meningkatkan daya serap emisi berupa memperluas hutan, Langkah lain yang dapat diterapkan adalah dengan mengurangi produksi emisi seperti mempensiunkan pembangkit listrik konvensional dan kendaraan konvensional, tetapi untuk tetap menunjang mobilitas maka diperlukan clean technology sebagai pengganti teknologi konvensional.

Sayangnya untuk menerapkan clean technology untuk energi hijau tidak semudah yang diharapkan, Kesulitan dalam transisi hijau adalah karena sebagian besar manusia masih terikat dengan brown activities (kegiatan dengan energi konvensional), proyek dalam green project memiliki Revenue Generating yang tergolong masih rendah dibandingkan brown project (proyek konvensional) sehingga minat dari green projek lebih rendah. Sumber daya manusia juga menjadi hambatan karena belum banyak orang yang memiliki kemampuan di bidang energi hijau. Tidak luput juga dari teknologi yang dimana teknologi energi konvensional lebih murah dibandingkan teknologi energi hijau karena penelitian dan pengembangan teknologi yang masih sedikit dan kemampuan produksi lokal yang belum banyak. Harga dari energi konvensional jg lebih murah dari energi hijau karena adanya bantuan subsidi pemerintah dan teknologi yang telah matang pada energi konvensional.

Hal ini yang membuat sektor energi konvensional masih mendominasi dan banyak perputaran uang di sektor energi konvensional yang menyisakan sedikit dana pada green project. Kebijakan ekonomi yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan perputaran uang di sector hijau adalah dengan meningkatkan pajak karbon sebagai revenue dan mengurangi spending dengan mengurangi subsidi pada energi konvensional. Uang yang berhasil terkumpul dapat digunakan untuk membiayai proyek hijau pemerintah dan memberikan insentif pada proyek hijau swasta.

Proyek hijau yang disarankan Albertus Prabu adalah efisiensi energi, Efisiensi energi dipilih karena lebih mudah dan murah untuk diterapkan. Contoh sederhana efisiensi energi adalah pada industri, dengan mengganti mesin lama yang boros listrik dengan mesin baru yang hemat listrik, penghemat tagihan listrik dipakai dapat dipakai untuk membayar biaya membeli mesin baru. Disisi lain, Yang dapat Pemerintah lakukan untuk memfasilitasi efisiensi energi adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan mahalnya produksi energi sehingga masyarakat memiliki keinginan untuk berhemat menggunakan energi khususnya energi listrik.

3P (People, Planet, Profit)!

Albertus Prabu S. M. Siagian 

 





Materi Webinar Lainnya

EPISODE LAINNYA

 

FOLLOW AND SUBSCRIBE
Episodes

RuBEn #14 | Clean Energy Investment for a Sustainable Future of Our Planet

oleh Bincang Energi time to read: 7 min
0