Beberapa waktu lalu, sembari mengisi kekosongan saat tidak ada kegiatan, saya memiliki inisiatif untuk mengikuti pelatihan tentang PLTS. Disamping itu, saya juga ingin belajar lebih lanjut terkait pembangkit listrik satu ini yang digadang-gadang sebagai sumber daya energi masa depan. Dengan minimnya polusi udara maupun suara, dan hanya mengandalkan cahaya matahari yang sangat mudah untuk kita dapatkan. Apalagi dengan iklim Indonesia yang cenderung panas.

Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya ini juga bisa dikatakan sedang mengalami masa puncak-puncaknya. Dimana banyak perusahaan-perusahaan berlomba-lomba memasarkan komponen dari pembangkit listrik tenaga surya ini. Salah satu tempat saya melakukan pelatihan juga menjadi salah satunya. Dari mata pengusaha, usaha dalam memasarkan pembangkit listrik tenaga surya ini juga bisa cukup menguntungkan. Karena beberapa masyarakat sudah mulai menyadari polusi di sekitar, dan juga mulai menyadari tagihan listrik yang semakin mahal.

Dengan semakin menipisnya cadangan sumber daya alam di bumi, maka manusia sebagai pemakai utama harus berfikir untuk segera mengganti sumber daya energi seperti fossil atau batu bara menjadi sumber daya energi baru terbarukan seperti contohnya cahaya matahari, air, maupun angin. Pada penggunaan sumber daya seperti fossil atau batu bara ini, sumber daya dibakar lalu menjadi uap. Ini lah dasarnya sistem kerja PLTU. PLTU sendiri ini adalah salah satu sumber daya energi yang banyak dipakai di Indonesia. Tetapi, dalam proses di PLTU ini, menghasilkan berupa gas sisa yang menjadi polusi udara. Dan juga menghasilkan polusi suara bagi para pekerja-pekerjanya. 

Indonesia mempunyai intensitas radiasi yang berpotensi untuk membangkitkan energi listrik, dengan rata-rata daya radiasi matahari di Indonesia sebesar 1000 Watt/m2. Data hasil pengukuran intensitas radiasi tenaga surya di seluruh Indonesia yang sebagian besar dilakukan oleh BPPT dan sisanya oleh BMG dari tahun 1965 hingga 1995 ditunjukkan pada Tabel berikut :

Tabel 1. Intensitas Radiasi Matahari di Indonesia

Pada Tabel tersebut terlihat bahwa Bogor mempunyai intensitas radiasi matahari paling rendah di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan Nusa Tenggara Barat dan Papua mempunyai intensitas radiasi matahari paling tinggi di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan Dalam penelitian potensi PLTS di Indonesia ini, semua wilayah baik yang mempunyai intensitas radiasi matahari paling tinggi maupun paling rendah dipertimbangkan. 

Secara umum biaya pembangkitan PLTS lebih mahal dibandingkan dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik tenaga fosil, pembangkit listrik tenaga air, minihidro, dan panas bumi. Tetapi seiring dengan adanya penelitian dari Amerika yang menyatakan bahwa biaya investasi PLTS di masa datang akan menurun, sehingga dengan dihapuskannya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara bertahap dimungkinkan PLTS dapat dipertimbangkan sebagai pembangkit listrik alternatif. 

Pada tahun 2002, masih banyak daerah terpencil dan pedesaan yang tidak dilewati jaringan listrik PLN, sehingga hanya pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang dimanfaatkan di daerah tersebut. Dengan makin sulitnya memperoleh kesinambungan pasokan minyak solar, menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia memanfaatkan PLTS untuk substitusi PLTD. Pemanfaatan PLTS khusus untuk daerah pedesaan yang kebutuhan listriknya rendah, mengingat di daerah ini listrik diutamakan untuk penerangan. Selain untuk penerangan ada beberapa wilayah yang memanfaatkan PLTS sebagai sumberdaya listrik untuk telekomunikasi, lampu suar, lemari pendingin (Puskesmas), dan pompa air. Pada tahun tersebut, total kapasitas terpasang PLTS di wilayah Indonesia hampir mencapai 3 MWp.

Apa itu pembangkit listrik tenaga surya?

Gambar 1. Panel Surya di Rumah

Apa kamu sudah pernah melihat panel diatas? Untuk yang belum pernah, itu adalah yang disebut dengan panel surya. Panel surya ini adalah salah satu komponen dari pembangkit listrik tenaga surya. Panel surya ini menjadi bukti bahwa seseorang atau suatu perusahaan telah menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga surya adalah suatu pembangkit listrik yang memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik. 

Pembangkit listrik tenaga surya ini mulai digunakan dimana-mana. Di perumahaan, di perkantoran, maupun di lampu tol. Sebagai energi baru terbarukan, atau bisa disebut energi alternatif, pembangkit listrik ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga uap, air, maupun air. Beberapa keuntungan dari pembangkit listrik tenaga surya adalah sebagai berikut:

  • Mampu Menghasilkan Energi Listrik

Ya, dari Namanya saja “pembangkit listrik” maka dari itu pembangkit listrik tenaga surya ini memiliki banyak sekali manfaat untuk membantu keberlangsungan kehidupan manusia yang dapat menyediakan energi listrik yang dibutuhkan. Pembangkit ini mampu mengolah cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik, yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyalakan peralatan elektronik dan sebagainya.

  • Ramah Lingkungan

PLTS juga ramah lingkungan sehingga ekosistem bumi bisa lebih terjaga. Berbeda dengan PLTU yang menghasilkan uap, PLTB menghasilkan suara, dan PLTA yang membutuhkan lahan yang sangat besar. Dengan menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari energi alternatif (sinar matahari), bumi akan terhindar dari polusi udara. Sumber energinya tidak akan pernah habis.

  • Dapat Mengurangi Biaya Penggunaan Listrik Harian

Manfaat lain adalah pembangkit listrik tenaga surya dapat mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan dari energi cahaya matahari akan bisa digunakan sebelum menggunakan energi listrik PLN sehingga tagihan listrik PLN ini bisa Anda hemat.

  • Penggunaan Listrik Dapat di Monitoring

Jika menggunakan PLN, kamu tidak mengetahui seberapa besar penggunaan listrik yang digunakan. Bisa-bisa tagihan listrik melonjak secara tiba-tiba, padahal dirasa menggunakan seperlunya seperti biasa. Dengan menggunakan PLTS kini semua produksi listrik dan daya yang dikeluarkan dapat kamu monitor setiap harinya.

Selain keuntungan dari yang disebutkan diatas, ada lagi keuntungan menggunakan PLTS. Yaitu apabila jumlah energi di baterai berlebihan, kita bisa menjualnya Kembali kepada kantor PLN. Dijual Kembali? Gak salah nih? Nggak! Salah satu keuntungan lainnya yaitu sebagai pengguna pembangkit listrik tenaga surya, kita dapat menjualnya ke kantor PLN apabila daya tampung pada baterai sudah cukup. Tentunya, apabila ingin menjual cadangan energi listrik ke PLN, harus memakai pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid. 

Gambar 2. System on grid dan off grid pada PLTS

 

Apa itu pembangkit listrik tenaga surya system on grid ? dan apa perbedaannya dengan system off grid

  • System on grid

Pada system ini, pembangkit listrik harus terhubung ke grid agar berfungsi (Tersambung PLN). Sistem ini dapat mengirim kelebihan daya yang dihasilkan kembali ke jaringan ketika sel surya memproduksi daya berlebih sehingga ada surplus untuk digunakan nanti. Sistem ini merupakan sistem paling sederhana dan paling hemat biaya untuk menginstal energi panel surya dibanding dengan sistem Off-Grid, namun sistem ini tidak memberikan daya cadangan selama pemadaman jaringan. Nah karena terhubung dengan PLN, maka kelebihan daya pada baterai dapat dijual dengan perbandingan harga hampir mencapai 100%

  • System off grid

Sedangkan pada sistem ini,  memungkinkan untuk menyimpan tenaga surya dalam baterai untuk digunakan ketika jaringan listrik mati atau jika tidak ada di jaringan. Sistem hibrida menyediakan daya untuk mengimbangi daya jaringan setiap kali matahari bersinar sekaligus akan mengirim daya berlebih ke jaringan untuk kredit untuk digunakan nanti. Pada system ini, pembangkit listrik tidak terhubung dengan PLN(Bekerja secara mandiri).

 

Kekurangan pembangkit listrik tenaga surya 

Tidak dapat dipungkiri, bahwa transisi energi harus secepatnya dilakukan, guna memaksimalkan sumber energi tak terbatas. Namun, transisi ini juga harus dipikirkan secara matang-matang, luar dan dalam, atas dan bawah, lebih dan kurang. Kali ini, saya selaku penulis akan menjelaskan beberapa “dosa” dari pembangkit listrik tenaga surya yang jarang dibahas. Padahal, seharusnya kita juga mempertimbangkan hal itu.

Semua orang beranggapan bahwa “mencuri” energi matahari tidak memiliki konsekuensi jangka Panjang maupun jangka pendek. Selama prosesnya, memang pembangkit listrik ini minim emisi. Bisa dibilang hampir tidak ada polusi yang diakibatkan dari proses penampangan cahaya matahari ini. Tapi, bagaimana dengan alatnya? Yaitu panel surya.

Panel surya ini terbuat dari bahan logam, yang mana dapat menimbulkan beban emisi karbon yang besar. Selain itu, panel surya ini dapat menjadi racun apabila mengalami kerusakan dan tidak didaur ulang. Sampah elektronik akan mencemari tanah dan sekitar. Nitrogen tetrafluoride, bahan yang dipakai dalam pembuatannya sudah pasti menimbulkan kerusakan lingkungan. Karena, Nitrogen tetraflouride sendiri adalah salah satu gas rumah kaca yang ikut mencemari lingkungan. 

Penggunaan dalam skala besar akan mendorong adanya pembukaan lahan baik di daerah dataran rendah maupun daerah bukit. Tentu saja, kita sudah tahu apa yang akan terjadi setelahnya bukan? Serta, output yang berupa listrik DC dari panel surya membuat kita harus menggunakan beberapa peralatan tambahan seperti converter juga menambah sampah. Lagipula, panel surya memang layak dipakai untuk skala rumahan, karena output energinya pun tidak terlalu besar.

Referensi 

  1. https://www.researchgate.net/profile/Irawan-Rahardjo/publication/265097063_Strategi_ANALISIS_POTENSI_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_SURYA_DI_INDONESIA/links/56ef904d08aea35d5b9a5af8/Strategi-ANALISIS-POTENSI-PEMBANGKIT-LISTRIK-TENAGA-SURYA-DI-INDONESIA.pdf
  2. https://media.neliti.com/media/publications/192454-ID-analisis-penentuan-tarif-harga-listrik-p.pdf
  3. https://www.anakteknik.co.id/vincent_leonhart/articles/sisi-gelap-energi-baru-terbarukan-yang-juga-harus-kita-pikirkan

Muh. Hamdikha Whira T.adalah anggota tim teknis Divisi Pengabdian Masyarakat Adidaya Initiative. Dapat ditemui di instagram dengan nama pengguna @Djegel

adidaya_id
adidaya_id

Perkumpulan pemuda di bidang Energi #TheFutureIsRenewable

Tagged: , , ,
LATEST POSTS
FOLLOW AND SUBSCRIBE

Pengaplikasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai Pengganti Sumber Energi Listrik, Untung atau Buntung?

oleh adidaya_id time to read: 5 min
0