Segala hal yang kita temui tentunya memiliki asal atau bentuk pada awalnya. Merestorasi merupakan kata yang berasal dari kata restorasi, dimana merestorasi memiliki arti yang dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Dalam kesimpulannya bahwa merestorasi merupakan kegiatan mengembalikan atau memulihkan ke keadaan semula. Bersamaan dengan ini, ekosistem juga memiliki hubungan dengan restorasi, dimana ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, artinya ekosistem tidak pernah lepas  dan memiliki hubungan erat dengan alam.

Seperti yang kita ketahui dan pelajari sejak sekolah menengah, bahwa ekosistem terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya ekosistem air, darat, dan buatan. Ketiganya tentu memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan. Dalam peranannya, ekosistem memiliki fungsi yang sangat kompleks, dimana fungsi dari ekosistem yakni:

  • Melakukan fungsi aliran energi,
  • Proses perubahan lingkungan abiotik yang disebabkan karena pengaruh komponen biotik,
  • Proses yang terjadi karena lingkungan abiotik mempengaruhi organisme,
  • Sebagai piramida ekologi

Restorasi dan ekosistem dapat digabungkan dalam sebuah restorasi ekosistem atau merestorasi ekosistem. Dilihat pada bagain sebelumnya, maka merestorasi ekosistem berarti mencegah, menghentikan, dan memperbaiki kerusakan alam. Restorasi ekosistem berarti membantu pemulihan ekosistem yang telah rusak atau rusak, serta melestarikan ekosistem yang masih utuh. Ekosistem yang lebih sehat, dengan keanekaragaman hayati yang lebih kaya, menghasilkan manfaat yang lebih besar seperti tanah yang lebih subur, hasil kayu dan ikan yang lebih besar, dan simpanan gas rumah kaca yang lebih besar.

Sebagaimana dari beberapa fungsi yang telah disebutkan diatas, tentunya hal yang sangat esensial dan intens dalam peranan ekosistem dengan lingkungan adalah fungsi ekosistem sebagai proses perubahan lingkungan abiotik yang disebabkan karena pengaruh komponen biotik dan proses yang terjadi karena lingkungan abiotik mempengaruhi organisme. Ekosistem yang rusak tentunya akan menghilangkan fungsi-fungsi tersebut dan mengancam ekologi serta keberlangungan hidup organisme lainnya. Tatanan kehidupan di alam tidak akan teratur dengan baik dan terstruktur.

Dewasa  ini, keadaan ekosistem telah banyak mengalami kerusakan, dari ekosistem darat bahkan hingga buatan, seperti contohnya pesisir pantai yang sangat memprihatinkan keadaannya. Banyak sampah-sampah yang berserakan, dan terumbu karang yang hilang. Jauh dari lautan, ternyata daratan tidak kalah rusaknya, banyak hutan-hutan besar di Indonesia yang hilang akibat pembalakan liar yang terjadi secara besar-besaran. Hal–hal inilah yang pastinya akan berpotensi merubah tatantan kehidupan dan kelestarian lingkungan hidup.

Mengingat begitu pentingnya ekosistem bagi kehidupan dan lingkungan, maka perlu adanya solusi untuk melakukan perbaikan kerusakan ekosistem. Salah satunya adalah melaksanakan kegiatan perbaikan atau restorasi pada lingkungan atau ekosistem. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di awal, bahwa  adanaya restorasi ini selain memperbaiki juga untuk menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan. Merestorasi ekosistem dapat dilakukan dengan cara–cara yang yang sederhana. Tentunya dengan menerapkan larangan membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan plastik sekali pakai, juga dengan cara kita melakukan kegiatan menanam pohon dirumah juga termasuk dalam merestorasi ekosistem.

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni ini, sudah saatnya kita memperbaiki dan menjaga ekosistem, karena bumi dan lingkungan tidak pernah membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan mereka. Merestorasi ekosistem bukan hanya tentang kehidupan kita dan organisme yang ada dalam ekologi, tapi juga tentang masa depan lingkungan.

Tagged: ,
LATEST POSTS
FOLLOW AND SUBSCRIBE

Merestorasi Ekosistem: Ini Tentang Hidup dan Masa Depan Lingkungan

oleh astri Febrianti time to read: 2 min
0