Halo, Sobat Bincang Energi! 

Tanggal 26 Juli ditetapkan sebagai hari mangrove sedunia oleh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) sejak tahun 2015 yang bertujuan untuk mendorong negara-negara di dunia agar menjaga ekosistem mangrove (1). Nah, kenapa sih, penting sekali untuk kita melakukan konservasi terhadap mangrove? 

Hutan mangrove memiliki peran sebagai penyeimbang alam. Biasanya, ekosistem ini berada di wilayah pantai dan air payau (2). Keberadaan mangrove ini memiliki fungsi penting baik secara biologi, ekonomi, dan lingkungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat lokal hingga global. Sebagai salah satu contoh, keberadaan tanaman mangrove dapat menjadi habitat bagi beberapa biota perairan seperti udang, kepiting, kerang, belut, dan berbagai jenis ikan yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat lokal (2). Kayu dari tanaman mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kayu bakar, pembuatan perahu, bahan konstruksi, dan furniture (2). Selain itu, keberadaan hutan mangrove di kawasan garis pantai dapat mencegah erosi serta melindungi dari hempasan gelombang laut dan angin kencang sehingga mengurangi potensi tsunami (3). 

Selain manfaat bagi masyarakat lokal, mangrove juga dapat bermanfaat untuk menjaga biodiversitas dan stabilitas iklim mikro. Pada area bawah air di ekosistem hutan mangrove, berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya dapat berkembangbiak karena pada bagian akar dan lapisan halus di bawah pohon mangrove kaya akan nutrisi untuk bertahan hidup serta dapat menjadi tempat berlindung dari predator (2). Tidak hanya untuk biota laut, hutan mangrove juga menjadi tempat berlindung bagi hewan terestrial seperti burung, serangga, mamalia, hingga reptil (3). Karakteristik tanaman mangrove yang cenderung rapat dan memiliki jangkauan yang luas, menjadikan keberadaannya berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu dan memiliki kelembaban udara yang tinggi sehingga berkontribusi terhadap curah hujan dalam skala regional (3).

Lalu, apa hubungannya dengan penggunaan energi? 

Ada satu lagi fungsi mangrove yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya, yaitu sebagai penyerap karbon dioksida (CO2). Seperti yang sudah umum diketahui, karbon dioksida adalah salah satu dari jenis gas rumah kaca yang dapat mengancam iklim global. Ada banyak sumber gas CO2 di lingkungan, di antaranya adalah penggunaan energi listrik maupun bahan bakar untuk transportasi. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik, penggunaan energi tertinggi di Indonesia adalah jenis BBM ringan seperti bensin, avtur dan minyak tanah, kemudian diikuti dengan batubara, listrik, dan BBM berkadar berat (4). Sementara berdasarkan sektornya, setelah industri dan konstruksi, kegiatan rumah tangga dan transportasi menjadi sektor dengan penggunaan energi terbesar di Indonesia pada tahun 2015-2019 (4). 

Pada era digital dan mobilitas yang tinggi seperti sekarang ini, kebutuhan akan energi menjadi tidak dapat dihindari. Sementara itu, pemanfaatan energi baru terbarukan khususnya di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai dan memiliki banyak tantangan. Oleh karena itu, peran mangrove sebagai salah satu penyerap CO2 masih sangat dibutuhkan untuk mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaan energi tersebut. 

Dibandingkan dengan hutan yang ada di daratan, hutan mangrove dapat menyerap karbon 4-5 kali lebih banyak (5). Selain itu, karena pembusukan serasah tanaman akuatik tidak melepaskan karbon ke udara, maka emisi karbon ke udara oleh hutan mangrove lebih kecil dibandingkan dengan hutan di daratan (5). Di Indonesia, luas hutan mangrove secara nasional adalah 3,31 juta hektar, dan diperkirakan total stok karbon dari mangrove yang tersimpan di Indonesia menyimpan sekitar 3,14 miliar metrik ton atau setara dengan 2,2 miliar emisi kendaraan bermotor (5). Namun, karena adanya alih fungsi lahan, pencemaran limbah, eksploitasi berlebihan, serta peningkatan laju abrasi, Center for International Forestry Research (CIFOR) mengungkapkan bahwa ekosistem mangrove di Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya (5). 

Lalu, apa yang bisa kita lakukan?

Restorasi dan konservasi hutan mangrove tentunya menjadi salah satu cara utama untuk kembali memaksimalkan fungsi mangrove, baik sebagai penyerap karbon, penyangga area pantai, sumber ekonomi masyarakat, serta menjaga keanekaragaman hayati. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia melakukan upaya dengan penegakkan aturan terkait pengelolaan mangrove seperti yang tercantum pada Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2020 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. 

Nah, Sobat bincang energi, upaya untuk konservasi mangrove tidak hanya dapat dilakukan oleh satu pihak saja, misalnya oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat saja. Saat ini, cara yang dilakukan dalam menjaga mangrove sudah dilakukan dengan berbagai kemasan. Sebagai contoh, dengan dipromosikannya ekowisata mangrove yang juga menawarkan kegiatan yang bersifat edukasi dan kegiatan menanam mangrove. Selain itu, kita juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan volunteer untuk penanaman mangrove oleh komunitas yang kita ikuti, atau biasanya juga dilakukan oleh institusi Pendidikan, dan lain sebagainya. 

Yuk, kita jaga hutan mangrove yang sudah ada, atau mulai mengikuti kegiatan untuk menanamnya, agar Mangrove bisa berfungsi secara optimal untuk menyeimbangkan alam kita. 

Referensi

1. UNESCO. UNESCO Digital Library: Proclamation of the International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem. [Online].; 2015 [cited 2021 July 24. Available from: https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000235350.
2. CIFOR. [Fact File] Mangroves: A global treasure under threat. [Online].; 2015 [cited 2021 July 24. Available from: https://forestsnews.cifor.org/31178/indonesian-mangroves-special-fact-file-a-global-treasure-under-threat?fnl=.
3. Kusmana C. PERAN MANGROVE BAGI SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN DAN KETAHANAN PANGAN, ENERGI SERTA OBAT-OBATAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN DI PESISIR. [Online].; 2010 [cited 2021 July 24. Available from: http://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/2010/06/15/peran-mangrove-bagi-sistem-penyangga-kehidupan-dan-ketahanan-pangan-energi-serta-obat-obatan-bagi-masyarakat-pedesaan-di-pesisir/.
4. BPS. Neraca Energi Indonesia 2015-2019 Energi SSPd, editor. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia ; 2020.
5. Rahmanto, Bagus Dwi. Peta Mangrove Nasional dan Status Ekosistem Mangrove di Indonesia. In Webinar Development for Mangrove Monitoring Tools in Indonesia; 2020; Online.
Tagged:
LATEST POSTS
FOLLOW AND SUBSCRIBE

Mangrove Sebagai Penyeimbang dalam Penggunaan Energi

oleh Nadhira Khairani time to read: 3 min
0