Bincang Energi Siaran Terkini (BEST) kembali hadir dengan episode terbarunya. BEST edisi ke-45 kali ini dibawakan dengan apik oleh kolaborasi antara Arul-Meutia. Edisi 45 kali ini membawakan berita-berita terhangat seputar perkembangan energi terbarukan, baik secara global maupun nasional hingga lokal. Semua informasi tersebut dibungkus rapi serta disampaikan dengan baik oleh sang narator.
Berita pertama yang dibawakan oeh tandem Arul-Meutia datang dari Subsidi-Kompensasi Energi 2022 Capai Rp551 Triliun, dimana Menteri Keuangan; Sri Mulyani menyatakan bahwa akan menekan kenaikan harga BBM hingga 30%.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di sepanjang 2022 pemerintah telah berupaya menekan guncangan akibat kenaikan harga energi global. Hal itu dilakukan dengan merealisasikan anggaran subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 551 triliun.
Realisasi itu melonjak dibandingkan alokasi awal dalam APBN 2022 yang hanya sebesar Rp 152,5 triliun, serta melampaui alokasi yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2022 sebesar Rp 502,3 triliun.
Berita kedua kemudian datang dari isu penghapusan skema impor-ekspor dan pemasangan PLTS yang dibatasi dengan kuota. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana merevisi Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 26 tahun 2021 tentang Sistem PLTS Atap yang Terhubung Dengan Jaringan Pemegang IUPTLU.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, revisi Permen ESDM telah disusun bersama sejumlah pihak. Mulai dari pemegang Izin Usaha Penyedia Tenaga Listrik untuk Umum (IUPTLU), pemerintah daerah, asosiasi, Badan Usaha Pembangunan dan Pemasangan (EPC) PLTS, dan Lembaga Inspeksi Teknis (LIT) PLTS.
Setelah membahas isu penerapan kuota pada pemasangan PLTS, Arul-Meutia kembali membawakan berita selanjutnya yang tak kalah menarik. Kali ini datang dari datang dari negara kita Indonesia yang bakal jadi tuan rumah kongres PLTA Dunia. Berita ini telah tayang sebelumnya di Detik Finance, dimana dalam artikel tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan bahwa Indonesia didaulat sebagai tuan rumah pada gelaran World Hydropower Congress (WHC) 2023 yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober.
Memasuki sesi akhir dari penutup BEST edisi 45 kali ini, berita keempat datang dari pengembangan lapangan migas kerjasama RI dengan perusahaan asing guna menjaga ketahanan energi Indonesia, dimana pemerintah telah menyetujui 2 Plan of Development (POD) dengan perusahaan asing guna untuk menggarap lapangan migas Indonesia akhir Desember lalu.
Pemerintah telah menyetujui rencana pengembangan lapangan pertama atau Plan of Development I (POD I) Lapangan Merakes dan Merakes East yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Eni East Sepinggan Ltd. Pemerintah juga telah memberikan persetujuan POD Pertama di Lapangan Tuna yang dioperasikan oleh KKKS Premier Oil Tuna BV.
Sesi akhir BEST edisi 45 ditutup dengan berita mengenai pengembangan hidrogen yang hingga saat ini masih terkendala investasi dan regulasi. Dilansir dokumen Peta Jalan Menuju Emisi Nol Bersih pada Sektor Energi di Indonesia yang diterbitkan oleh International Energy Agency (IEA) pada Oktober 2022, daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik hidrogen ditargetkan mencapai 220 terawatt-jam pada 2060. Angka itu hampir menyentuh total permintaan saat ini di semua sektor. Meski begitu, dokumen itu belum menjelaskan secara detail perihal sektor mana saja yang bakal memanfaatkan hidrogen hijau.