Transisi Energi bukan lagi suatu hal baru di telinga penggiat energi terbarukan di Indonesia. Bagi sebagian orang yang telah lama terjun ke dunia ini, istilah transisi energi sudah cukup familiar dan banyak menjadi bahan perbincangan. Transisi energi merupakan sebuah upaya dalam mengurangi resiko pemanasan global yang dapat mengancam kehidupan di masa mendatang. Upaya-upaya ini telah dilakukan oleh berbagai pihak, salah satunya pemerintah yang menunjukkan komitmennya melalui Paris Agreement. Pada pernyataan tersebut tertuang bahwa Indonesia berpartisipasi penuh untuk mewujudkan upaya maksimal dalam pencegahan perubahan iklim. 

Upaya Indonesia dalam mendukung pengembangan potensi energi terbarukan terus berjalan hingga saat ini. Menilik peta jalan atau roadmap yang ada, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai 23 persen energi baru dan terbarukan pada bauran energi nasional di 2025. Penghujung 2021, sumbangan energi baru terbarukan pada bauran energi nasional sekitar 11,7 persen. Pada roadmap tersebut, penambahan pembangkit listrik setelah 2030 hanya dari pembangkit listrik energi baru terbarukan, kemudian berlanjut di 2035 pembangkit listrik akan didominasi oleh energi terbarukan dalam bentuk tenaga surya, diikuti tenaga angin, dan arus laut di tahun selanjutnya. Menyusul kemudian sedikit demi sedikit akan memanfaatkan hidrogen di 2031 dan secara masif di 2051. Kemudian menyusul setelahnya yakni tenaga nuklir akan masuk ke sistem pembangkitan mulai 2049.

Tidak hanya sektor pemerintah yang gencar melakukan banyak inovasi dalam pengembangan energi berkelanjutan, sektor swasta hingga lapisan masyarakat juga ramai-ramai memberikan kontribusi dalam mewujudkan hal ini. Tak terkecuali sebuah perusahaan startup berbasis energi terbarukan bernama New Energy Nexus Indonesia. Kali ini Bincang Energi berkesempatan untuk mengupas banyak mengenai Potensi Transisi Energi di Indonesia bersama dengan sang Project Manager New Energy Nexus Indonesia: Arif Utomo.  

Dalam kesempatan ini, Arif -sapaan akrabnya- memberikan banyak insight baru seputar perkembangan serta potensi transisi energi itu sendiri. Arif juga menuturkan bahwa melihat dari perkembangan roadmap yang ada, Indonesia terus berusaha berproses dengan baik. Baginya Indonesia masih mempunyai banyak peluang untuk terus mengembangkan potensi energi terbarukan. Tak hanya mengupas peta jalan transisi energi di Indonesia, Arif juga menjelaskan bagaimana sinergitas antara pemangku kebijakan dengan pelaksana di lapangan harus senantiasa terjaga. 

Ia berujar bahwa saat ini peran pemuda atau generasi milenial menjadi sesuatu yang vital. “Pemuda atau anak muda ini adalah orang yang mampu menentukan masa depan nantinya,” tutur Arif dalam segmen program Bincang Energi Muda (BEM) Edisi 15 oleh Bincang Energi. Baginya generasi muda memegang peranan penting dalam pengembangan potensi energi terbarukan. Generasi muda dapat melakukan banyak hal mulai dari menciptakan awareness terhadap realitas iklim yang ada, hingga membantu menggerakkan elemen-elemen yang ada di lingkungan masyarakat. Hal ini dirasa penting mengingat generasi muda memiliki segudang potensial dalam menjadi pemimpin di masa depan. 

Selain menyinggung soal peran generasi muda yang krusial, Arif juga menekankan bahwa sektor swasta saat ini banyak mengalami perkembangan, salah satunya yang tak dapat dipisahkan juga dari generasi muda ialah semakin bertambahnya industri startup di berbagai bidang termasuk juga energi terbarukan. Arif menambahkan bahwa industri startup membawa banyak angin segar bagi pengembangan teknologi terbarukan. Efisiensi menjadi kunci tatkala berbicara mengenai startup yang bergerak dalam pengembangan energi terbarukan. 

Industri swasta seperti perusahaan startup mampu menciptakan keseimbangan dengan seluruh pelaku transisi energi. Hingga kini sudah banyak industri startup yang berkembang termasuk salah satu diantaranya yakni New Energy Nexus Indonesia yang berkonsentrasi pada pengembangan energi pintar dan terbarukan. Serangkaian terobosan juga terus dilakukan New Energy Nexus Indonesia dalam sinkronisasi dengan berbagai inovasi yang ada. 

Sebelum menutup segmen BEM Edisi ke-15 Jumat malam lalu, Arif tak lupa berpesan kepada generasi muda untuk terus berusaha meningkatkan awareness dan partisipasi mereka dalam sektor energi terbarukan. “Ada banyak cara yang bisa teman-teman tempuh, mulai dari menggali informasi sebanyak-banyaknya, sampai terjun langsung dalam kegiatan pengembangan energi seperti yang ada di New Energy Nexus Indonesia dan Bincang Energi. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan masa depan bumi ini,” tutup Arif. 

EPISODE LAINNYA

FOLLOW AND SUBSCRIBE
Episodes

BEM #15 | Resolusi Energi: Potensi Transisi Energi di Indonesia

oleh Bincang Energi time to read: 2 min
0