Halo, Sobat Bincang Energi!
Apakah Sobat Bincang Energi tahu bahwa bertepatan pada hari ini, yakni tanggal 17 Mei, kita memperingati Hari Buku Nasional? Sejak tahun 2002, negara Indonesia mulai memperingati tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional atas mandat dari Menteri Pendidikan kita saat itu, yaitu Bapak Abdul Malik Fajar (Merisa, 2018).Â
Buku merupakan jendela ilmu yang akan sangat sulit tergantikan oleh media lain. Meskipun bentuknya sangat beragam, dari berbentuk nyata hingga suara, esensi dari buku itu sendiri tidak berubah. Literasi merupakan sebuah kata yang erat kaitannya dengan buku dan membaca. Akan tetapi, kata literasi memiliki arti yang lebih luas daripada membaca buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, literasi memiliki makna keterampilan dan kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah.Â
Pada momentum yang hanya datang satu tahun sekali ini, kita akan mengintip lebih dalam mengenai salah satu misi dari Bincang Energi itu sendiri:Â
Meningkatkan literasi energi masyarakat IndonesiaÂ
Apa yang dimaksud dengan literasi energi? Apakah kita dapat meningkatkan literasi energi dengan membaca buku?Â
Â
Literasi EnergiÂ
Banyak ahli yang telah mencoba mendefinisikan literasi energi, salah satunya adalah Brounen dan kawan-kawan. Menurut Brounen, Kok, dan Quigley (2013), literasi energi merujuk pada kesadaran seseorang terhadap konsumsi energi, pemahaman terhadap proses yang berdampak pada nilai dari energi, kemauan untuk menghemat energi, dan keingintahuan terhadap informasi yang berkaitan dengan energi.Â
Dari definisi yang dinyatakan oleh Brounen dkk., dapat kita simpulkan bahwa dimensi dari ‘literasi energi’ tidak hanya sebatas pengetahuan saja. Hal ini didukung oleh DeWaters dkk. (2012) yang menyatakan bahwa terdapat tiga dimensi dari ‘literasi energi’: pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pengetahuan merujuk pada pemahaman mendasar mengenai energi, sikap merujuk pada sudut pandang kita terhadap energi, dan perilaku merujuk pada tindakan yang kita lakukan terkait energi.Â
Â
Buku dan Literasi EnergiÂ
Dari pemaparan singkat di atas, apakah kita dapat menyimpulkan bahwa buku membantu untuk meningkatkan literasi energi? Ya!Â
Menurut Martins, Madaleno, dan Dias (2020), pengetahuan mengenai isu-isu energi kontemporer merupakan kunci utama untuk mengatasi krisis manajemen energi dan polusi yang mulai kita rasakan saat ini. Buku, sebagai sumber pengetahuan, merupakan salah satu media untuk meningkatkan pengetahuan kita. Dengan meningkatkan pengetahuan kita tentang energi, sikap dan perilaku kita terhadap energi juga akan berkembang. Dengan membaca, kita akan lebih melek terhadap permasalahan energi yang dunia kita hadapi saat ini.Â
Dewasa ini, buku sudah bertransformasi menjadi berbagai macam rupa. Tidak hanya buku fisik yang dapat kita sentuh secara langsung, saat ini buku juga dapat berbentuk digital bahkan suara (audiobook). Hal ini dapat memperluas jangkauan dari ilmu-ilmu yang terkandung di dalam suatu buku dengan memperbanyak opsi yang dapat kita pilih.
Lalu, apakah semua orang harus membaca agar tingkat literasi energi nasional dapat meningkat? Bagaimana kalau masyarakat kita tidak suka membaca? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita dapat membagi solusinya menjadi dua: meningkatkan minat baca dan mencari alternatif lain untuk meningkatkan literasi energi.
Â
Cara Meningkatkan Literasi EnergiÂ
Untuk solusi pertama, kita harus meningkatkan minat baca kita. Lalu, bagaimana cara meningkatkan Sobat Bincang Energi untuk membaca? Yuk, coba tips berikut ini.Â
- Find your interest! Â
Hal ini mungkin terdengar jelas bagi Sobat Ben, tetapi mencari topik-topik yang menarik merupakan langkah krusial untuk meningkatkan minat baca. Apakah pembangkitan listrik dengan mikroba menarik bagi Sobat BEn? Bagaimana dengan perkembangan teknologi mobil listrik? Atau mungkin kalian lebih tertarik dengan aspek finansial dan ekonomi dari energi?Â
    2. Find your channel!Â
Sobat BEn tentu saja memiliki media dan kanal favorit untuk mendapatkan informasi terkait energi. Beberapa media dapat menyajikan informasi-informasi terkait energi dengan cara yang lebih menarik dan ringan untuk dicerna. Â
    3. Find your time, place, and snacks!Â
Sobat BEn dapat meluangkan waktu paling tidak 15 menit per hari untuk membaca. Dalam waktu singkat, Sobat Bincang Energi sudah dapat memperoleh banyak informasi yang sangat berguna. Selain itu, Sobat BEn dapat memilih tempat terbaik dan ternyaman yang dapat kalian temukan. Ditemani dengan camilan dan minuman ringan di sofa nyaman dan waktu luang, membaca dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan.Â
Lalu bagi Sobat Bincang Energi yang masih kesulitan untuk meningkatkan minat baca atau bosan dengan membaca, terdapat beberapa alternatif lain untuk membantu meningkatkan literasi energi kalian! Berikut adalah beberapa alternatif yang dapat Sobat Bincang Energi coba.Â
- Menonton siaran, baik langsung maupun tidak langsung, tentang isu-isu energi kontemporer seperti program BEST (Bincang Energi Siaran Terkini) dan BEM (Bincang Energi Muda) di berbagai media.Â
- Mendengarkan podcast terkait energi, seperti yang secara rutin disiarkan oleh Bincang Energi.Â
- Mengikuti forum-forum energi, seperti RuBEn (Ruang Bincang Energi) dan ForBEn (Forum Bincang Energi), untuk meningkatkan pengetahuan mengenai energi.Â
- Mengikuti kegiatan-kegiatan volunteer atau tindakan nyata seperti yang sering digaungkan oleh Bincang Energi.Â
Dengan alternatif-alternatif yang telah disebutkan, diharapkan Sobat Bincang Energi dapat turut serta dalam meningkatkan literasi energi di Indonesia. Selain buku, ternyata masih banyak media yang dapat kita gunakan. Â
Apakah Sobat Bincang Energi mempunyai tips lain yang dapat dibagikan? Yuk, sebarkan wawasan dan bantu tingkatkan literasi energi! Selamat Hari Buku Nasional, Sobat BEn!Â
Â
Daftar PustakaÂ
Brounen, D., Kok, N. dan Quigley, J. M. (2013) ‘Energy literacy, awareness, and conservation behavior of residential households’, Energy Economics. North-Holland, 38, pp. 42–50. doi: 10.1016/J.ENECO.2013.02.008.Â
DeWaters, J., Qaqish, B., Graham, M. dan Powers, S. (2012) ‘Designing an Energy Literacy Questionnaire for Middle and High School Youth’, http://dx.doi.org/10.1080/00958964.2012.682615. Taylor & Francis Group , 44(1), pp. 56–78. doi: 10.1080/00958964.2012.682615.Â
Martins, A., Madaleno, M. dan Dias, M. F. (2020) ‘Energy literacy: What is out there to know?’, Energy Reports. Elsevier, 6, pp. 454–459. doi: 10.1016/J.EGYR.2019.09.007.Â
Merisa, C. (2018) Kenapa Setiap Tanggal 17 Mei Selalu Diperingati Sebagai Hari Buku Nasional? – Bobo. Available at: https://bobo.grid.id/read/08682831/kenapa-setiap-tanggal-17-mei-selalu-diperingati-sebagai-hari-buku-nasional (Accessed: 19 May 2022).Â